Mengikuti jejak keberhasilan Apple dengan produknya yang terkenal iPad produsen Archos seolah tak mau ketinggalan. Baru-baru ini, Archos mengeluarkan produk barunya dengan nama Archos 101. Archos 101 merupakan kelompok internet tablet sejenis iPad maupun Samsung Tab.
Archos 101 hadir dengan teknologi Android versi terbaru froyo yang menyediakan beberapa fitur dan aplikasi yang lengkap. Selain berfungsi sebagai surving internet , Archos 101 juga menyediakan aplikasi fitur music, video dan foto dengan kualitas bagus. Archos memperkaya pengalaman pengguna dengan browsing halus melalui album sampul dan dengan widget ditambahkan ke layar awal untuk memberikan akses cepat dan control ke media . Anda juga dapat membuat playlist music sendiri atau menelusuri lagu dan music favorit anda.
Desain Archos 101 cukup tipis dengan ketebalan hanya 12mm dan berat mencapai 480gr. Lebih ringan serta lebih tipis dibanding iPad. iPad memiliki berat 680gr atau lebih ringan 30% dan ketebalan 13,4mm atau lebih tipis 10%. Selain itu lebar layar 10,1 inchi dengan kapasitas penyimpanan mulai 8GB hingga 16GB. Tersedia juga slot kartu memory microSD yang memungkinkan untuk penambahan kapasitas penyimpanan hingga 32GB.
Archos dilengkapi WiFi dan Bloetooth 2.1. tersedia juga sebuah port USB dan output TV HDMI untuk menampilkan video HD 720p. kemudian stereo speaker dan sebuah kamera dibagian depan yang dapat merekam video dengan resolusi 640x480. Selain itu dilengkapi pula dengan accelerometer sekaligus teknologi 3D open GL yang sangat nyaman saat digunakan untuk main game.
Pengujian | Axioo Picopad | Archos 101 |
Quadrant Advanced Total | 453 | 1082 |
Quadrant Advanced CPU | 668 | 2474 |
Quadrant Advanced 3D | 264 | 284 |
Neocore Benchmark | 34.8 fps | 1.6 fps |
Spesifikasi Archos 101 Internet Tablet
Prosesor | ARM Cortex A8 1 GHz |
RAM | 256 MB |
Kartu Grafis | PowerVR SGX 530 |
Internal Storage | 512 MB |
Wireless | WiFi (802.11 b/g/n), Bluetooth |
Lain – Lain | USB Port, Mini HDMI |
Layar | 10,1” 1024×600 piksel |
Bobot | 530 gram |
Garansi | 1 Tahun |
Situs Web | |
Harga kisaran* | Rp3.999.999 |
Kaki Penyangga
Archos 101 memiliki kaki penyangga agar lebih enak ketika digunakan untuk melihat video.
Archos 101 memiliki kaki penyangga agar lebih enak ketika digunakan untuk melihat video.
Port
Sederet port dan tombol pada Archos. Perhatikan keberadaan port USB.
Sederet port dan tombol pada Archos. Perhatikan keberadaan port USB.
Adu ketebalan
Archos 101 menyaingi iPad dari segi ketebalan. Tapi dalam hal bobot, Archos lebih ringan.
Archos 101 menyaingi iPad dari segi ketebalan. Tapi dalam hal bobot, Archos lebih ringan.
Plus : Desain Unik, ada port USB.
Minus : Kinerja v grafis kurang.
Komentar : Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan berita tersebut sebenarnya sudah cukup baik, namun ada beberapa kata yang harus di perbaiki, misalnya sanduran bahasa asing ke bahasa Indonesia seharusnya menggunakan italic, seperti surving internet menjadi surving internet, browsing menjadi browsing , output menjadi output, accelerometer mnjadi accelerometer Dan awalan di- yang seharusnya di pisah, misalnya dilengkapi seharusnya di lengkapi, atau digunakan yang seharusnya di gunakan.
Pendapat ahli :
Kesan pertama kami terhadap tablet ini tertuju pada bentuk fisiknya yang tipis dan ringan. Menurut kami, inilah tablet paling ringan yang pernah hadir di Lab Infokomputer.
Dimensinya memang cukup unik karena Archos 101 menggunakan layar lebar (widescreen) yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan multimedianya. Uniknya lagi, tablet ini memiliki penyangga di belakang bodinya sehingga ketika diposisikan berdiri, perangkat ini menjadi mirip bingkai foto. Desain ini dimaksudkan untuk memaksimalkan user experience, misalnya saat menonton video. Layar lebarnya memiliki resolusi 1024×600 dengan besaran 10,1 inci berjenis kapasitif. Sebagaimana jenis layar kapasitif, respon dan akurasi layar Archos 101 terhadap sentuhan termasuk baik.
Di balik badan tipisnya, Archos 101 diperkuat prosesor ARM Cortex A8 dengan kecepatan 1 GHz. Sebagaimana umumnya prosesor jenis ini, kinerjanya sudah mencukupi untuk menjalankan beragam aplikasi. Prosesor ini dikombinasikan dengan PowerVR SGX 530 sebagai motor penggerak dalam hal grafis. Akan tetapi, entah kenapa pada pengujian, kami mendapati kinerja kartu grafis ini terbilang rendah. Padahal untuk ukuran sebuah PowerVR SGX530, seharusnya perangkat ini mampu memberikan kinerja yang jauh lebih baik.
Kami cukup menyayangkan kapasitas memori RAM-nya yang hanya sebesar 256 MB. Jumlah sebesar ini termasuk “pas-pasan” apalagi ketika banyak aplikasi yang berjalan di belakang layar. Untuk mengatasi sistem agar tidak melambat, kami mengakalinya dengan meng-install aplikasi Task Killer. Dengan mematikan aplikasi yang sudah tidak digunakan, kinerja keseluruhan tablet tetap maksimal. Sementara RAM sebesar 512 MB tersedia sebagai memori internal yang bisa dipakai pengguna untuk memasang aplikasi.
Menariknya, Archos 101 memiliki sebuah port USB yang mampu mengenali storage eksternal seperti flash disk dan harddisk external. Percobaan kami terhadap port USB ini berjalan lancar, tablet mampu mengenali dengan baik flash disk dan melalui manajer file-nya, sehingga isi dari flash disk tersebut bisa dibaca.
Sebagai tablet multimedia, Archos 101 juga tidak bermasalah ketika diminta menayangkan konten high-definition dengan standar 720p. Namun untuk format Full-HD 1080p, tablet ini menolaknya dengan mengeluarkan pesan error bahwa resolusi terlalu besar. (Karuna)
Tabloid UGnews edisi 20 September 2011